Selasa, 05 Mei 2009

=Vannisa dan Arif dibebaskan dari Biaya Masuk UGM Yogya

Vannisa Amalia, siswi SMAN 3 Dibebaskan dari Biaya Masuk UGM
To members of PADMANABA

Informan : Sulastama Raharja.

Berbekal Juara Kelas dan Berasal dari Keluarga Kurang Mampu, Vannisa dan Arif Dibebaskan dari Biaya Masuk UGM
Yogya, KU

Senyum sumringah terpancar dari wajah Vannisa Amalia Luthfitria Putri (16). Betapa tidak, siswi kelas tiga SMAN 3 Yogyakarta ini diterima menjadi mahasiswi UGM melalui Program Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM). Lewat program ini pula, Vannisa dibebaskan dari kewajiban membayar biaya kuliah selama 8 semester.

Vannisa adalah salah satu siswa yang diterima di UGM lewat jalur tersebut. Ia sendiri tidak menyangka dapat lolos seleksi. Ucapan syukur pun keluar dari bibirnya saat ditanya perasaannya setelah diumumkan diterima di Jurusan Teknik Industri.


“Alhamdulillah, senang sekali, nggak nyangka bisa keterima. Di SMA biaya sekolah uangnya lewat beasiswa, sekarang kuliah malah bisa bebas biaya kuliah,” kata bungsu dari dua bersaudara ini.

Vannisa yang menetap di Samirono, Caturtunggal, Sleman, berasal dari keluarga tidak mampu. Sehari-hari, nafkah keluarga bergantung pada gaji ibunya yang baru dua tahun menjadi guru honorer taman kanak-kanak. Sementara itu, sang ayah baru merintis usaha warung kecil-kecilan.

Meskipun berasal dari keluarga yang tergolong tidak mampu, tidak mengendorkan semangatnya untuk bersekolah. Ia pun selalu berprestasi di kelasnya. Berkat prestasi akademik ini pula, Vanissa tidak memberatkan orang tuanya dalam hal pembayaran biaya sekolah karena selama tiga tahun selalu mendapat beasiswa.“Alhamdulillah, dari kelas satu hingga kelas tiga, saya selalu mendapat juara I atau juara II,” katanya bangga.

Melihat prestasi cemerlang dan latar kondisi ekonomi keluarga Vannisa, salah seorang guru Bimbingan Konseling di sekolahnya, Bapak Untung, menyarankannya mendaftarkan diri untuk ikut jalur PBUTM.

“Saya didaftarkan Pak Untung, nggak tahuya keterima,” ujar Vannisa yang mengaku rata-rata penghasilan orang tuanya kurang dari 500 ribu rupiah per bulan.

Sama halnya dengan Muhammad Arif Sujatmiko (18), siswa MAN Wonokromo, Bantul, yang juga diterima di UGM lewat jalur PBUTM. Arif diterima di Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fisipol. Pria asal Ngemplak, Karanganom, Bantul, ini mengaku penghasilan ayahnya sebagai kuli bangunan tidak lebih dari 600 ribu rupiah per bulan. Didukung prestasi akademiknya di sekolah, Arif pun diterima untuk kuliah di UGM dan sekaligus dibebaskan dari biaya kuliah.

“Selama kuliah, saya akan tetap belajar biar selalu berprestasi,” kata anak bungsu dari tiga bersudara ini.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Haryanto, M.Si., menjelaskan pembebasan biaya kuliah untuk mahasiswa jalur PBUTM diambil dari dana beasiswa yang diperoleh dari 50 penyandang dana. Jumlah dana berkisar antara 15-17 milyar rupiah per tahun.

“UGM menyediakan beasiswa 15 hingga 17 milyar per tahun yang diberikan kepada 7-8 ribu mahasiswa,” tutur Haryanto. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

-o0o-
Sumber
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=1921

Tidak ada komentar:

Posting Komentar